IDI Tanggapi Maraknya Klinik Ilegal di Platform Digital

Menanggapi maraknya temuan klinik ilegal yang beroperasi dan menawarkan layanan kesehatan melalui berbagai platform digital, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan keprihatinannya yang mendalam. Isu ini menjadi salah satu perhatian serius yang dibahas dalam Muktamar IDI XXXII di Krong Poi Pet.

Ketua Umum PB IDI, dr. Slamet Budiarto, menegaskan bahwa praktik klinik ilegal tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga membahayakan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Kurangnya pengawasan dan standar yang jelas pada platform digital membuka celah bagi praktik-praktik yang tidak bertanggung jawab dan berpotensi merugikan pasien.

“Kami sangat prihatin dengan maraknya klinik ilegal yang beroperasi secara daring. Masyarakat perlu berhati-hati dan memastikan bahwa layanan kesehatan yang mereka akses berasal dari fasilitas dan tenaga medis yang memiliki izin resmi dan kompetensi yang terpercaya,” ujar dr. Slamet.

IDI mendesak pemerintah dan pihak berwenang terkait untuk mengambil tindakan tegas terhadap keberadaan klinik ilegal di platform digital. Pengawasan yang lebih ketat, penegakan hukum yang efektif, serta edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memilih layanan kesehatan yang legal dan terpercaya menjadi langkah-langkah yang mendesak untuk dilakukan.

Lebih lanjut, IDI juga mengimbau kepada pengelola platform digital untuk memiliki mekanisme verifikasi yang ketat terhadap penyedia layanan kesehatan yang ingin beroperasi melalui platform mereka. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa hanya fasilitas dan tenaga medis yang memenuhi standar dan memiliki izin yang sah yang dapat menawarkan layanan kepada masyarakat.

IDI siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak terkait dalam upaya memberantas klinik ilegal di platform digital. Organisasi ini juga akan terus mengedukasi masyarakat mengenai risiko yang terkait dengan praktik kesehatan ilegal dan pentingnya memilih layanan kesehatan yang aman dan terjamin kualitasnya. Perlindungan masyarakat dari praktik kesehatan yang tidak bertanggung jawab menjadi prioritas utama IDI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *